Nggugu karasane priyangga , nora nganggo paparah lamun angling , lumuh ingaran balilu , uger guru aleman , nanging janma ingkang wus waspadeng semu sinamun ing samudana , sesadon ing ngadu manis
Biasanya diri manusia selalu saja menuruti kemaunya sendiri , adapun berbicara tidak pernah mempertimbangkan tempat dan dengan siapa dia berbicara , enggan dikatakan bodoh , justru ingin selalu dipuji , namun bagi orang yang arif bijaksana dalam pancaran rona muka , biasanya secara tersembunyi menyamarkan apa yang sedang di pikirkanya. Dalam percakapanya , ia akan selalu berbicara dan menjawab pertanyaan dengan bicara yang manis