Selama beberapa dekade terakhir mistik Jawa telah menjadi
lebih dan lebih menarik bagi antropolog. Mereka mendasarkan buku mereka,
artikel, tesis doktor, dll sebagian pada studi Belanda selama masa kolonial
mereka, sebagian pengamatan mereka sendiri selama lapangan kerja. Java sangat
menarik karena budaya disandingkan dengan jejak berbagai agama.
Agama asli Jawa animisme. Berlaku adalah keyakinan dalam
kekuatan, alam roh dan jiwa dari almarhum tersembunyi di dunia gaib.
Selamatan tersebut
dianggap sebagai bagian dari cerita rakyat yang bersentuhan dengan kultur
budaya. Pertemuan ini diadakan di tanggal tertentu, seperti ulang tahun ketiga,
ketujuh, keempat puluh, keseratus, dan seperseribu kematian seorang kerabat.
Makanan yang dimakan dimaksudkan untuk menjadi kurban/amal
bagi jiwa orang yang meninggal. Setelah seribu hari jiwa dianggap telah hancur
atau reinkarnasi.
Prof.JMvan der Kroef
menulis: "homeostasis dicari melalui selamatan memiliki latar belakang
animisme yang merupakan bagian dari kosmologi Jawa: manusia dikelilingi oleh
roh-roh dan dewa-dewa, penampakan dan kekuatan gaib misterius, yang, kecuali ia
mengambil tindakan pencegahan yang tepat, mungkin mengganggunya atau bahkan
menjerumuskan dirinya menjadi bencana. "
Pada abad ke-5 Hindu diperkenalkan di Jawa dan memukul akar.
Seribu tahun kemudian diikuti oleh Islam. Bentuk Islam yang mencapai Jawa sudah
mengalami Ishmaili Syiah pengaruh. Di Jawa itu lagi disesuaikan dengan
unsur-unsur animistik ada Hindu dan. Mistisisme Sufi dipeluk terutama, karena
bertepatan dengan cara yang ada pemikiran. Persaudaraan Sufi - tarekats - dari
sufi dari Naqshabandiyya, Qadiriyyah, dan Shattariyya terbentuk dan menyebar
perlahan.
Menjelang pertengahan abad ke-19 muncul kesempatan bagi
penduduk Muslim untuk memiliki lebih banyak kontak dengan mereka sesama orang
percaya. Hal ini menyebabkan gerakan reformasi untuk membersihkan Islam
Indonesia elemen Hindu-Jawa. Para Santri milik ini bagian dari populasi. Mereka
mengutuk hiburan seperti wayang pertunjukan dan selamatan. Mereka menolak
keyakinan kesatuan manusia dan Tuhan, rasa (perasaan) atas Akal (alasan).
Wassalam
.... Om ... swastiastu
Kunjungi :
ajianpeletpengasihan.blogspot.com
ninipelet.blogspot.com
penglarisdagang.blogspot.com
penglarisusaha.blogspot.com
peletpengasihan.blogspot.com
susuk-peletdayak.blogspot.com
rajapelet-ilmupelet.blogspot.com
rajapelet-raja-pelet.blogspot.com
Email
:suhu_burhan@yahoo.co.id
Telp :085 733 263
345