Halaman

Minggu, 24 Maret 2013

ANTROPOLOGI DAN MISTIK JAWA


Selama beberapa dekade terakhir mistik Jawa telah menjadi lebih dan lebih menarik bagi antropolog. Mereka mendasarkan buku mereka, artikel, tesis doktor, dll sebagian pada studi Belanda selama masa kolonial mereka, sebagian pengamatan mereka sendiri selama lapangan kerja. Java sangat menarik karena budaya disandingkan dengan jejak berbagai agama.
Agama asli Jawa animisme. Berlaku adalah keyakinan dalam kekuatan, alam roh dan jiwa dari almarhum tersembunyi di dunia gaib.
 Selamatan tersebut dianggap sebagai bagian dari cerita rakyat yang bersentuhan dengan kultur budaya. Pertemuan ini diadakan di tanggal tertentu, seperti ulang tahun ketiga, ketujuh, keempat puluh, keseratus, dan seperseribu kematian seorang kerabat.
Makanan yang dimakan dimaksudkan untuk menjadi kurban/amal bagi jiwa orang yang meninggal. Setelah seribu hari jiwa dianggap telah hancur atau reinkarnasi.
 Prof.JMvan der Kroef menulis: "homeostasis dicari melalui selamatan memiliki latar belakang animisme yang merupakan bagian dari kosmologi Jawa: manusia dikelilingi oleh roh-roh dan dewa-dewa, penampakan dan kekuatan gaib misterius, yang, kecuali ia mengambil tindakan pencegahan yang tepat, mungkin mengganggunya atau bahkan menjerumuskan dirinya menjadi bencana. "
Pada abad ke-5 Hindu diperkenalkan di Jawa dan memukul akar. Seribu tahun kemudian diikuti oleh Islam. Bentuk Islam yang mencapai Jawa sudah mengalami Ishmaili Syiah pengaruh. Di Jawa itu lagi disesuaikan dengan unsur-unsur animistik ada Hindu dan. Mistisisme Sufi dipeluk terutama, karena bertepatan dengan cara yang ada pemikiran. Persaudaraan Sufi - tarekats - dari sufi dari Naqshabandiyya, Qadiriyyah, dan Shattariyya terbentuk dan menyebar perlahan.

Menjelang pertengahan abad ke-19 muncul kesempatan bagi penduduk Muslim untuk memiliki lebih banyak kontak dengan mereka sesama orang percaya. Hal ini menyebabkan gerakan reformasi untuk membersihkan Islam Indonesia elemen Hindu-Jawa. Para Santri milik ini bagian dari populasi. Mereka mengutuk hiburan seperti wayang pertunjukan dan selamatan. Mereka menolak keyakinan kesatuan manusia dan Tuhan, rasa (perasaan) atas Akal (alasan).
Wassalam .... Om ...  swastiastu  
Kunjungi :
ajianpeletpengasihan.blogspot.com
ninipelet.blogspot.com
penglarisdagang.blogspot.com
penglarisusaha.blogspot.com
peletpengasihan.blogspot.com
susuk-peletdayak.blogspot.com
rajapelet-ilmupelet.blogspot.com
rajapelet-raja-pelet.blogspot.com

Email :suhu_burhan@yahoo.co.id
Telp :085 733 263 345